BAB 11
Manusia dan Harapan
MANUSIA DAN HARAPANPengertian Harapan
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu
terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan
dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut
permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia
yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang
akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan –
pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing –
masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak
mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan
yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang
banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun
tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan
dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh,
berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
Apa Sebab Manusia Mempnyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
- Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
- Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia
mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu
pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani.
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
Pengertian Doa
Berdo’a
adalah salah satu pedang bagi umat muslim, maka dari itu kita sebagai
umat islam harus sering-seringlah berdo’a kepada Allah swt. karena
Allah swt sangat senang sekali kepada hamba yang selalu berdo’a
kepada-Nya. Bahkan kita di katakan sombong kalau tidak pernah berdo’a
kepada-Nya. Maka dari itu kali ini saya akan mencoba menerangkan
tentang Pengertian Do’a. Pertama-tama saya akan
menjelaskan terlebih dahulu pengertian Do’a menurut Bahasa
dan juga menurut Syari’at.
Menurut Bahasa Do’a adalah meminta
pertolongan kepada yang lebih tinggi (bisa diharpiahkan usia) dari
kita, seperti contoh apabila kita meminta pertolongan kepada kakak
kita untuk mengambilkan sesuatu barang itu di sebut sebagai do’a
menurut bahasa. Berbeda dengan kita meminta pertolongan kepada yang
lebih rendah (bisa di harpiahkan usia) dari kita maka itu di sebut
Perintah. Seperti contoh kita menyuruh adik kita membawakan
sesuatu barang itu di sebut Perintah bukan Do’a
menurut bahasa.
Sedangkan Menurut Syari’at Do’a adalah
memohon dan meminta pertolongan kepada Allah swt akan apa-apa yang
kita inginkan serta Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon
terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memadharatkan
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini
akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita,
bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan
yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan
sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan
yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu
dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan
orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan
yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut
kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai
pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang
dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung
atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu
ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan
keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan
sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
- Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
- Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
- Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
- Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting
percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak
dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
- Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
- Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
- Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
- Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
- Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan
sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar