Sabtu, 19 April 2014

Tugas 2 ( IDENTITAS NASIONAL )



Nama                   : Yudinda Cahya Permana
NPM                    : 18212323
Kelas                   : 2EA21


TUGAS 2
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
(Softskill)


1.      Jelaskan pengertian dari identitas nasional ?
Jawab : Pada tahun 1992 untuk pertama kalinya bendera merah putih berkibar di Olimpiade Internasional di Barcelona ,Spanyol. Susi susanti (emain bulu tangkis putri yang mendapatkan medali emas Olimpiade pertama) berdiri dipanggung, diiringi pengibaran bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya. Perasaan bangga dan haru menendai usaha keras menuju budaya unggul telah membuahkan hasil berupa kehormatan bangsa berkibar melalui bendera dan lagu kebangsaan. Bendera yang berkibar dan lagu kebangsaan yang terdengar di Barcelona tersebut merupakan salah satu ciri dari bangsa Indonesia. Bangsa-bangsa lain mengenal Indonesia dengan berbagai ciri yang bersifat khas, selainbendera dan lagu Indonesia raya sebagai lagu kebangsaan, ciri khas lainnya seperti letak geografis Indonesia yang khas., pulau-pulaunya yang berjumlah ribuan, suku bangsanya yang beragam, masyarakatnya yang religius atau beragam dan kebudayaan baik yang terkait dengan norma maupun teknologi. Selama ini masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya. Agar dapat memahaminya, pertama-tama harus dipahami terlebih dulu arti Identitas Nasional Indonesia. Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikannya serta membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal dari kata ”Nasion” yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama. Jadi, yang dimaksud dengan Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia (Kibaw.2011).

Nilai-nilai budaya yang berada dalam sebagian besar masyarakat dalam suatu negara dan tercermin didalam suatu identitas nasional bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normative dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang cendrung terus menerus berkembang karena hasrat menuju kemajuan yang di miliki masyarakat pendukungnya. Implikasinya, identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi actual yang berkembang dalam masyarakat. Idaentitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan cirri-ciri khas, dan dengan cirri khas tadi suatu  bangsa berbeda dengan bangsa lainnya (Batubara,Ismed et al. 2010).

Faktor Pembentukan Identitas Bersama
Proses pembentukan bangsa-negara membutuhkan identitas – identitas untuk menyatukan masyarakat bangsa yang bersangkutan. Faktor – faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa, meliputi primordial, sacral, tokoh, bhinneka tnggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan ( Ramlan Surbakti, 1999)
A.  Primordial
Faktor – faktor primordial ini meliputi : ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan suku bangsa, daerah asal (homeland), bahasa, dan istiadat. Faktor primordial merupakan identitas yang menyatakan masyarakat sehingga mereka dapat membentuk bangsa-negara. Contoh, bangsa Yahudi membentuk Negara Israel.
B. Sakral
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner yang diakui oeh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideologi merupakan faktor sacral yang dapat membentuk bangsa-negara. Factor sacral ikut menyumbang terbentuknya satu nasionalisme baru. Factor agama Katolik mampu membentuk beberapa negar di Amerika Latin. Negara Uni Sovyet diikat oleh kesamaan ideologi komunitas.



C. Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi factor yang menyatukan bangsa-negara. Pemimpi di beberapa Negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat, dan symbol persatuan bangsa yang bersangkutan. Beberapa Contoh, misalnya Mahatma Ghandi di India, Tito di Yugoslavia, Nelson Mandella di Afrika Selatan, dan Soekarno di Indonesia.

D. Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip bhinneka tunggal ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalalm perbedaan (unity in diversity). Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut Negara dan pemerintahnya, tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa adat, ras, dan agamanya. Sesungguhnya warga bangsa memiliki kesetiaan ganda (multiloyalities). Warga setiaa pada identitas primodialnya dan warga juga memiliki kesetiaan pada pemerintahan dan Negara, namun mereka menunjukkan kesetiaan yang lebih besar pada kebersamaan yang terwujud dalam bangsa-negara  di bawah satub pemerintah yang sah. Mereka sepakat untuk hidup bersama di bawah satu bangsa meskipun berbeda latar belakang.

E. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi (industrilisasi) akan melahirkakn spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling bergantung di antara jenis pekerjaan. Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Solidaritas yang terjadi kerena perkembangan ekonomi oleh Emile Dirkhiem disebut solidaritas organis. Factor ini berlaku di masyarakat industri maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat.




F. Kelembangaan
Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa berupa lembaga – lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga – lembaga itu seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga – lembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa memebeda – beda asal-usul dan golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu bangsa (Winarno. 2009).

2.      Apa itu Parameter Identitas Nasional ?
Jawab : Parameter artinya suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu itu menjadi khas.parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa.

Indikator indentitas itu antara lain :
1.      Pola prilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat : adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.
2.      Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara : bendera, bahasa, lagu kebangsaan.
3.      Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan : bangunan, peralatan manusia dan teknologi.
4.      Tujuan yang dicapai suatu bangsa : budaya unggul,prestasi dibidang tertentu.

Unsur-unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan ukuran parameter sosiologis,yaitu :
1.      Suku bangsa
2.      Kebudayaan
3.      Bahasa
4.      Kondisi geografis







3.      Unsur – unsur Identitas Nasional adalah ?
Jawab: Menurut Prince (2010:01) Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Ke-majemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.

Ø  Suku Bangsa:  Adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa.

Ø  Agama:  Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa Orde

Baru tidak diakui sebagai agama resmi negara, tetapi sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan.

Ø  Kebudayaan:  pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

Ø  Bahasa:  Merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.

Dari unsur-unsur identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut:

1)  Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara, dan ldeologi Negara.

2)  Identitas Instrumental, yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.

3)  Identitas Alamiah, yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan (agama).